Kelompok
7
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Akuntansi
Konvensional
a.
Pengertian
Akuntansi
merupakan alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang
kondisi keuangan (ekonomi) berupa posisi keuangan yang tertuang dalam jumlah
kelayaan, utang dan modal suatu bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau
periode tertentu.
Akuntansi
dapat kita analisa dari akronim A K U N T A N S I berikut ini:
A
|
Angka
|
K
|
Keputusan
|
U
|
Uang
|
N
|
Nilai
|
T
|
Tjatatan/
Transaksi
|
A
|
Analisa
|
N
|
Netral
|
S
|
Seni
|
I
|
Informasi
|
Dari
akronim di atas dapat digambarkan bahwa, akuntansi adalah menyangkut
angka-angka yang akan dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan, angka
itu menyangkut uang atau nilai moneter yang menggambarkan catatan dari
transaksi perusahaan. Angka itu dapat dianalisa lebih lanjut, ia bersifat
netral kepada semua pemakai laporan ada unsur seninya karena berbagai
alternatif yang dipilih serta ia merupakan informasi yang sangat diperlukan
para pemakai untuk pengambilan keputusan.
Definisi
lain dapat juga dipakai untuk memahami lebih dalam pengertian akuntansi ini.
Dalam buku A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT), Akuntansi diartikan
sebagai berikut:
“Proses mengidentifikasikan,
mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal
mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para
pemakainya.”
Komite
istilah American Institute of Certified Public Accounting (AICPA)
mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:
“ Akuntansi adalah seni
pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam
ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan
dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.”
Accounting Principle Board (APB) Statement No.4
mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:
“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan
informasi kuantitaif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi
yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keutusan ekonomi sebagai
dasar memilih di antara beberapa alternative.”
Untuk menggambarkan berbagai sisi akuntansi, Belkaoui
(1986) dan penulis lain disebutkan beberapa image yang menggambarkan
sifat-sifat akuntansi sebagai berikut:
1. Akuntansi sebagai suatu ideology.
Pihak yang menganggap akuntansi sebagai ideologi menganggap bahwa
akuntansi ini alat untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi dan
politik kapitalis.
Iwan Triwiyono menganggap bahwa benar akuntansi itu tidak bebas nilai,
akuntansi juga telah dijadikan sebagai alat untuk melegitimasi dan mendukung
ideology kapitalis matrealis atau penguasa organisasi. Oleh karena itu,
ideology seseorang berbeda dengan ideology yang melahirkan akuntansi
konvnsional yaitu kappitalisme maka mestinya konsep akuntansinya juga akan
berbeda.
2. Akuntansi sebagai suatu bahasa.
Adalah bahasa
perusahaan yang dapat berbicara (berkomunikasi) sendiri tentang suatu
perusahaan yang dilaporkannya. Cirri-ciri akuntansi sebagai bahasa:
a. Symbol atau sifat “lexical”
Symbol-simbol akuntansi hanya dimengerti oleh orang-orang yang mengerti
akutansi, seperti istilah neraca, laba rugi, debet-kredet, dll.
b. Tata aturan atau “Gramatical Rules”
Akuntansi memiliki aturan tentang penempatan pos berdasarkan urutan
likuiditas, aturan pengakuan pendapatan, pengakuan biaya, proses
pemindahbukuan, akrual dan lain-lain.
3. Akuntansi sebagai suatu catatan historis.
Catatan ini merupakan gambaran bagaimana menejemen mengelola kekayaan
pemilik. Transaksi itu dicatat, dibukukan dan dilaporkan melalui laporan
keuangan.
4. Akuntansi sebagai catatan realitas ekonomi saat ini.
Bagi pendukung pendapat ini maka akuntansi dianggap dapat memberikan
gambaran realitas ekonomi perusahaan pada saat ini. Sehingga laporan akuntansi
dianggap menggambarkan situasi ekonomi perusahaan pada saat sekarang.
5. Akuntansi sebagai suatu system informasi.
Akuntansi memiliki siklus yang disebut “Accounting Cycle”, yang
memproses bukti transaksi menjadi bentuk-bentuk informasi yang kita kenal
dengan laporan keuangan yang dapat dipergunakan masyarakat untuk proses
pengambilan keputusan.
6. Akuntansi sebagai suatu komoditi.
Alternatif canggih saat ini menjadi alternative diluar informasi
akuntansi keuangan sehingga mau tidak mau akuntansi keuangan harus mampu
merespons kebutuhan para pemakai agar ia tetap menjadi komoditi yang laku di
pasaran.
7. Akuntansi dianggap sebagai pertanggungjawaban (accountability).
System pertanggungjawaban akuntansi tercakup dalam laporan keuangan yang
berfungsi sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban seorang manajer
dalam mengolah asset yang dipercayakan kepadanya.
8. Akuntansi sebagai tekonologi.
Dr. Bambang Sudibyo pernah mengajukan argument tentang posisi akuntansi
sebagai tekologi dan bukan sebagai science atau art. Menurut beliau akuntansi
adalah bagian dari praktek sedangkan jika akuntansi dianggap sebagai teori maka
untuk bisa dipakai mempengaruhi sosial harus terlebih dahulu diolah menjadi
teknologi. Kualitas teknologi diukur sejauh mana ia mampu memberikan manfaat
kepada upaya pencapaian tujuan sosial yang ditentukan. Sudibyo menyimpulkan:
“Akuntansi adalah teknologi perangkat lunak.akuntansi tidak ditujukkan
untuk menerangkan dan meramalkan perilaku variabel-variabel sosial/ekonomis
tertentu melainkan untuk mengendalikan variable-variabel itu guna memperbaiki
status ekonomis karenanya status sosial dari pelakunya. Wujud yang lebih
konkret dari akuntansi sebagai perangkat lunak adalah bahwa akuntansi merupakan
disiplin rekayasa informasi dan pengendalia (control) keuangan.
b. Sifat Dasar Akuntansi
Sifat dasar atau prinsip yang mendasari akuntansi keuangan merupakan
konsep yang harus diyakini kebenarannya sebagai dasar dari ilmu akuntansi yang
dibangun. Dalam APB Statement No.4 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar
akuntansi (keuangan) sebagai berikut:
1. Accounting entity
Dalam menyusun informasi akuntansi maka yang menjadi focus pencatatan
akuntansi adalah entity atau lembaga, unit organisasi tertentu yang harus jelas
sebagai suatu entity yang terpisah dari badan atau entity yang lain.
2. Going Concern
Dalam menyusub atau memahami laporan keuangan harus dianggap bahwa
perusahaan yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa-masa yang akan datang,
tidak ada sama sekali asumsi bahwa perusahaan atau usaha ini akan bubar.
3. Measurement
Akuntansi sebagai alat pengukuran sumber ekonomi dan kewajiban beserta
perubahannya yang dimiliki perusahaan. Akuntansi mencob mengukur nilai suatu
asset, kewajiban, modal, hasil dan biaya.
4. Time periode
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu,
tanggal tertentu atau periode tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar