Minggu, 01 April 2012


Kelompok 7
BAB II
PEMBAHASAN
1.        Akuntansi Konvensional
a.       Pengertian
Akuntansi merupakan alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan (ekonomi) berupa posisi keuangan yang tertuang dalam jumlah kelayaan, utang dan modal suatu bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu.
Akuntansi dapat kita analisa dari akronim A K U N T A N S I berikut ini:
A
Angka
K
Keputusan
U
Uang
N
Nilai
T
Tjatatan/ Transaksi
A
Analisa
N
Netral
S
Seni
I
Informasi
Dari akronim di atas dapat digambarkan bahwa, akuntansi adalah menyangkut angka-angka yang akan dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan, angka itu menyangkut uang atau nilai moneter yang menggambarkan catatan dari transaksi perusahaan. Angka itu dapat dianalisa lebih lanjut, ia bersifat netral kepada semua pemakai laporan ada unsur seninya karena berbagai alternatif yang dipilih serta ia merupakan informasi yang sangat diperlukan para pemakai untuk pengambilan keputusan.
Definisi lain dapat juga dipakai untuk memahami lebih dalam pengertian akuntansi ini. Dalam buku A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT), Akuntansi diartikan sebagai berikut:
“Proses mengidentifikasikan, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.”

Komite istilah American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:
“ Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.

Accounting Principle Board (APB) Statement No.4 mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:
“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitaif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keutusan ekonomi sebagai dasar memilih di antara beberapa alternative.”

Untuk menggambarkan berbagai sisi akuntansi, Belkaoui (1986) dan penulis lain disebutkan beberapa image yang menggambarkan sifat-sifat akuntansi sebagai berikut:
1.      Akuntansi sebagai suatu ideology.
Pihak yang menganggap akuntansi sebagai ideologi menganggap bahwa akuntansi ini alat untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi dan politik kapitalis.
Iwan Triwiyono menganggap bahwa benar akuntansi itu tidak bebas nilai, akuntansi juga telah dijadikan sebagai alat untuk melegitimasi dan mendukung ideology kapitalis matrealis atau penguasa organisasi. Oleh karena itu, ideology seseorang berbeda dengan ideology yang melahirkan akuntansi konvnsional yaitu kappitalisme maka mestinya konsep akuntansinya juga akan berbeda.

2.      Akuntansi sebagai suatu bahasa.
Adalah bahasa perusahaan yang dapat berbicara (berkomunikasi) sendiri tentang suatu perusahaan yang dilaporkannya. Cirri-ciri akuntansi sebagai bahasa:
a.       Symbol atau sifat “lexical”
Symbol-simbol akuntansi hanya dimengerti oleh orang-orang yang mengerti akutansi, seperti istilah neraca, laba rugi, debet-kredet, dll.
b.      Tata aturan atau “Gramatical Rules”
Akuntansi memiliki aturan tentang penempatan pos berdasarkan urutan likuiditas, aturan pengakuan pendapatan, pengakuan biaya, proses pemindahbukuan, akrual dan lain-lain.

3.      Akuntansi sebagai suatu catatan historis.
Catatan ini merupakan gambaran bagaimana menejemen mengelola kekayaan pemilik. Transaksi itu dicatat, dibukukan dan dilaporkan melalui laporan keuangan.

4.      Akuntansi sebagai catatan realitas ekonomi saat ini.
Bagi pendukung pendapat ini maka akuntansi dianggap dapat memberikan gambaran realitas ekonomi perusahaan pada saat ini. Sehingga laporan akuntansi dianggap menggambarkan situasi ekonomi perusahaan pada saat sekarang.

5.      Akuntansi sebagai suatu system informasi.
Akuntansi memiliki siklus yang disebut “Accounting Cycle”, yang memproses bukti transaksi menjadi bentuk-bentuk informasi yang kita kenal dengan laporan keuangan yang dapat dipergunakan masyarakat untuk proses pengambilan keputusan.

6.      Akuntansi sebagai suatu komoditi.
Alternatif canggih saat ini menjadi alternative diluar informasi akuntansi keuangan sehingga mau tidak mau akuntansi keuangan harus mampu merespons kebutuhan para pemakai agar ia tetap menjadi komoditi yang laku di pasaran.

7.      Akuntansi dianggap sebagai pertanggungjawaban (accountability).
System pertanggungjawaban akuntansi tercakup dalam laporan keuangan yang berfungsi sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban seorang manajer dalam mengolah asset yang dipercayakan kepadanya.

8.      Akuntansi sebagai tekonologi.
Dr. Bambang Sudibyo pernah mengajukan argument tentang posisi akuntansi sebagai tekologi dan bukan sebagai science atau art. Menurut beliau akuntansi adalah bagian dari praktek sedangkan jika akuntansi dianggap sebagai teori maka untuk bisa dipakai mempengaruhi sosial harus terlebih dahulu diolah menjadi teknologi. Kualitas teknologi diukur sejauh mana ia mampu memberikan manfaat kepada upaya pencapaian tujuan sosial yang ditentukan. Sudibyo menyimpulkan:
“Akuntansi adalah teknologi perangkat lunak.akuntansi tidak ditujukkan untuk menerangkan dan meramalkan perilaku variabel-variabel sosial/ekonomis tertentu melainkan untuk mengendalikan variable-variabel itu guna memperbaiki status ekonomis karenanya status sosial dari pelakunya. Wujud yang lebih konkret dari akuntansi sebagai perangkat lunak adalah bahwa akuntansi merupakan disiplin rekayasa informasi dan pengendalia (control) keuangan. 

b.      Sifat Dasar Akuntansi
Sifat dasar atau prinsip yang mendasari akuntansi keuangan merupakan konsep yang harus diyakini kebenarannya sebagai dasar dari ilmu akuntansi yang dibangun. Dalam APB Statement No.4 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar akuntansi (keuangan) sebagai berikut:
1.      Accounting entity
Dalam menyusun informasi akuntansi maka yang menjadi focus pencatatan akuntansi adalah entity atau lembaga, unit organisasi tertentu yang harus jelas sebagai suatu entity yang terpisah dari badan atau entity yang lain.
2.      Going Concern
Dalam menyusub atau memahami laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa-masa yang akan datang, tidak ada sama sekali asumsi bahwa perusahaan atau usaha ini akan bubar.
3.      Measurement
Akuntansi sebagai alat pengukuran sumber ekonomi dan kewajiban beserta perubahannya yang dimiliki perusahaan. Akuntansi mencob mengukur nilai suatu asset, kewajiban, modal, hasil dan biaya.
4.      Time periode
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu, tanggal tertentu atau periode tertentu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar